Menelusuri Jejak Tempo Dulu di Kampoeng Kajoetangan: Pesona Kota Tua di Jantung Malang

wisata heritage Kampung Kayutangan Malang
Salah satu pintu masuk Kampung Heritage Kayutangan 



Kampoeng Kajoetangan adalah kawasan pemukiman kuno yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda

Di tengah hiruk-pikuk modernisasi Kota Malang, keberadaan kawasan ini seolah membekukan waktu.

Kini, kawasan ini dikembangkan menjadi kampung wisata heritage yang menampilkan arsitektur rumah tempo dulu, jalan sempit khas kampung kolonial, dan kehidupan masyarakat lokal yang masih mempertahankan tradisi lama.

Berlokasi di Jalan Jendral Basuki Rahmat, kampung ini menjadi salah satu saksi bisu perjalanan panjang sejarah Malang sejak era kolonial Belanda.

Bagi para wisatawan yang ingin merasakan sensasi berjalan di lorong waktu, Kajoetangan adalah destinasi yang wajib masuk dalam daftar kunjungan.



Kampoeng Heritage Kajoetangan: Menyusuri Kampung Tua di Jantung Kota Malang


Kampoeng Heritage Kajoetangan terletak di pusat Kota Malang, hanya sepelemparan batu dari Balai Kota dan Alun-Alun Kota Malang. 

Kawasan yang berada di Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen ini dikenal sebagai salah satu kampung tertua di Malang, dengan sejarah panjang yang diyakini sudah ada sejak abad ke-13.

Kampoeng Kajoetangan merupakan salah satu kawasan pemukiman tertua di Kota Malang. Nama “Kajoetangan” (atau “Kayutangan”) dahulu merujuk pada wilayah utama di pusat kota yang menjadi pusat aktivitas ekonomi kolonial. 



Menelusuri setiap sudutnya, pengunjung masih dapat menemukan jejak kejayaan masa kolonial yang terpelihara dengan baik.

Saat melangkah ke dalamnya, wisatawan disambut oleh lorong-lorong sempit dengan dinding mural bertema sejarah, rumah-rumah bergaya kolonial, lengkap dengan jendela besar, dinding tinggi, dan pintu kayu tebal.

Beberapa bangunan bahkan masih dihuni oleh generasi ketiga dan keempat dari pemilik aslinya — menjadikan Kajoetangan bukan sekadar tempat bersejarah, melainkan ruang hidup yang masih bernapas hingga kini.

Kini, kawasan tersebut direvitalisasi menjadi kampung wisata heritage dengan konsep pelestarian budaya dan arsitektur tempo dulu.



Suasana Tempo Dulu yang Menawan

Jembatan Lepen, Kayutangan Malang
Jembatan Lepen, salah satu spot ikonik di Kayutangan.


Kajoetangan menawarkan pengalaman unik yang tak ditemukan di pusat perbelanjaan modern. Di setiap sudutnya, pengunjung bisa menemukan spot foto bergaya vintage, mural sejarah, dan papan informasi yang menceritakan kisah masa lalu.

Rumah-rumah di sini masih mempertahankan gaya arsitektur Belanda klasik dengan jendela besar, pintu kayu tebal, dan ornamen besi tempa.

Beberapa rumah bahkan berusia lebih dari 100 tahun, dan masih dihuni oleh keturunan pemilik aslinya.

Kawasan ini juga memiliki Museum Heritage Kajoetangan, yang menampilkan koleksi foto-foto lama Malang, peta kuno, serta perabot rumah tangga peninggalan kolonial. 

Semua itu tersaji dengan tata ruang sederhana namun penuh makna, mengingatkan kita akan kehidupan masyarakat Malang tempo dulu. Selain itu banyak spot Instagramable dengan desain khas 1930-an.



Kehangatan Warga dan Kegiatan Wisata Edukasi


Salah satu hal paling menarik dari Kajoetangan adalah keramahan warganya. Mereka tidak sekadar menjadi penghuni, tetapi juga penjaga warisan budaya. 

Beberapa di antaranya berperan sebagai pemandu wisata lokal yang siap bercerita tentang sejarah kampung, tradisi, dan legenda di balik nama Kayutangan.

Tak hanya berjalan-jalan, wisatawan juga bisa mengikuti kegiatan edukatif, seperti membatik, membuat kopi tradisional, belajar memasak kuliner khas Malang, hingga tur sejarah “Heritage Walk”. 

Aktivitas ini menjadikan kunjungan ke Kajoetangan lebih bermakna — bukan hanya melihat, tapi juga mengalami.



Kuliner dan Kafe Retro yang Menggoda


Selain pesona sejarahnya, Kajoetangan juga memanjakan pengunjung dengan deretan kafe dan warung jadul

Beberapa rumah tua disulap menjadi tempat nongkrong bernuansa klasik, lengkap dengan menu tradisional seperti rawon, pecel, kopi tubruk, dan jajanan pasar.

Menyeruput kopi di teras rumah kuno sambil menikmati alunan musik lawas memberikan sensasi nostalgia yang hangat dan sulit dilupakan.



Pesona Malam yang Romantis

Ketika malam tiba, Kajoetangan berubah wajah. Lampu-lampu kuning temaram menerangi gang-gang sempit, menciptakan suasana romantis seperti di kota tua Eropa

Gemerlap cahaya berpadu dengan kesunyian khas perkampungan, membuat suasana terasa magis dan penuh kedamaian.



Mengapa Wajib Dikunjungi


Kampoeng Kajoetangan bukan sekadar objek wisata, melainkan jendela waktu yang memperlihatkan bagaimana Malang tumbuh dari masa ke masa.

Beberapa alasan kenapa destinasi ini wajib dikunjungi:


* Arsitektur kolonial yang masih autentik.
* Lokasi strategis, hanya beberapa menit dari Alun-Alun Malang dan pusat kota.
* Cocok untuk wisata sejarah, budaya, fotografi, hingga kuliner.
* Berbasis masyarakat lokal, sehingga setiap kunjungan turut mendukung pelestarian budaya dan ekonomi warga setempat.





Tiket Masuk Dan Jam Operasional

Berikut informasi terkini mengenai tiket masuk dan jam operasional untuk Kampoeng Heritage Kajoetangan di Kota Malang:

Ticket box di pintu masuk Kampung Kayutangan.

Tiket Masuk

* Tarif reguler Rp 5.000 per orang, dan mendapat sebuah kartu pos bergambar foto-foto ikonik di Kajoetangan. 

* Ada juga paket edukasi (minimal 10 orang) misalnya Rp 25.000 per orang yang sudah termasuk welcome drink, snack, dan pemandu. 

* Untuk foto pre-wedding atau pengambilan video khusus, dikenakan tarif terpisah (contoh: Rp 200.000 untuk tim maksimal 10 orang) belum termasuk tiket rumah warga/spot ekstra. 

* Untuk parkir motor dikenakan biaya Rp 2.000, dan mobil Rp 5.000.



Pintu Masuk

Tidak seperti kawasan wisata umumnya yang memiliki pintu masuk utama, di Kayutangan Heritage tidak ada pintu masuk resmi untuk memasukinya. 

Hal ini mengingat kawasan ini merupakan perkampungan yang merupakan gabungan tiga RW, yang terbuka untuk umum dan bisa diakses dari berbagai jalan. 

Pengunjung bisa masuk ke area ini dari berbagai sisi, seperti di dekat alun-alun atau melalui gang-gang yang ada. 

Namun secara umum, ada 3 pintu masuk utama memasuki kawasan Kayutangan Heritage, yaitu :

- Koridor Talun di jalan Arif Rahman Hakim,
- Koridor Kayutangan di Jalan Basuki Rahmad, dan
- Akses di jalan Semeru.

Di setiap pintu masuknya terdapat loket kecil yang melayani tiket masuk Kayutangan Heritage. 







Jam Operasional

Wisata kampung Kayutangan Heritage pada dasarnya bisa diakses setiap saat. Namun bagi pengunjung waktu terbaik eksplor kawasan ini mulai pukul 07.00 WIB hingga malam hari. 

Sedangkan untuk kawasan Kayutangan di sepanjang trotoar jalan raya bisa diakses kapan saja hingga tengah malam secara gratis, cukup bayar parkir.


Tips Berkunjung Ke Kajoetangan


* Datanglah pagi atau sore hari untuk pencahayaan foto terbaik.
* Gunakan alas kaki nyaman karena jalanannya sempit dan menanjak di beberapa titik.
* Siapkan uang tunai kecil untuk membeli suvenir dan jajanan lokal.
* Ikuti tur berpemandu agar lebih memahami nilai sejarahnya.
* Hormati warga yang masih tinggal di sana, terutama saat berfoto di depan rumah mereka.




Kampoeng Kajoetangan Heritage bukan hanya destinasi wisata, tapi juga ruang belajar tentang identitas dan sejarah Kota Malang. Di setiap gangnya, tersimpan cerita tentang masa lalu yang tak lekang oleh waktu — kisah tentang kehidupan, perjuangan, dan kebanggaan.


Berjalanlah di lorong-lorong Kajoetangan, hirup aroma nostalgia yang menguar dari tembok-tembok tua, dan rasakan bagaimana Malang bercerita tanpa kata-kata.

Artikel Wisata Indonesia Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top
close